Selasa, 26 Februari 2013

Kisah Penderitaan khabab bin Al-Arat ra



Khabab bin al-Arat ra. adalah seorang sahabat yang tubuhnya dipenuhi keberkahan, karena berbagai ujian dan penderitaan di jalan Allah yang telah ia alami. pada masa awalislam, ia masuk Islam ketika baru lima hingga enam orang yang telah menerima Islam, sehingga Cukup lama ia bergelut dalam penderitaan. ia pernah dipakaikan baju besi, lalu dibaringkan di bawah terik matahari yang sangat panas. keringat bercucuran dari tubuhnya. Begitu lama ia disiksa di bawah terik matahari, sehingga daging punggungnya mengelupas karena panas. Ia adalah hamba sahaya milik seorang wanita. Ketika tuannya mengetahui bahwa ia sering menjumpai Nabi saw., maka ia menghukumnya dengan menusukkan batang besi panas ke kepala Khabab ra..

Pada masa khalifah Umar bin Khattab ra., ia meminta Khabab menceritakan kembali, bagaimana penderitaannya dahulu pada awal Islam. Jawabnya, "Lihatlah punggunku ini !" Umar ra. pun melihat punggungnya. Begitu melihatnya, ia berkata, "Belum pernah kulihat punggung seperti ini." Khabab ra. meneruskan, "Aku diseret di atas timbunan bara api yang menyala, sampai lemak dan darah yang mengalir dari punggungku memadamkan apinya."

Setelah Islam jaya dan pintu-pintu kemenangan telah banyak diraih, khabab ra. menangis, "Jangan-jangan Allah telah membalas penderitaan kita. aku khawatir ini hanya di dunia. "khabbab ra. bercerita, "suatu ketika, Nabi saw.shalat lama sekali, tidak seperti biasa. Lalu ada seorang sahabat bertanya kepada beliau tentang shalatnya itu. jawab nabi saw., "ini adalah shalat yang penuh harap dan takut". telah aku ajukan tiga permintaan kepada Allah. Dua telah di kabulkan, dan satunya di tolak . aku memohon agar umatku tidak dimusnahkan karena kelaparan, doa ini di kabulkan. kedua, aku meminta agar umatku tidak dikuasai oleh musuh yang akan menghancurkannya sama sekali, dan doa dan doa ini pun di kabulkan-Nya. yang ketiga, aku meminta agar jangan ada pertikaian antara umatku, tapi doa ini tidak di kabulkan-Nya." 

Khabbab wafat pada usia 37 tahun. ia adalah sahabat yang pertama kali dikuburkan di kufah. setelah wafatnya, Ali ra. pernah melewati kuburnya dan ia berkata, " semoga Allah merahmati khabbab. dengan semangatnya ia telah memeluk Islam, dan ia rela menghabiskan waktunya untuk hijrah, jihad, dan menerima segala penderitaan serta musibah. penuh berkahla orang yang selalu mengingat hari kiamat, dan selalu bersiap-siap menerima kitab amalnya pada hari hisab, dan ia jalani kehidupan ini dengan menerima apa adanya, dan ia membuat ridha Tuhannya." 

Faedah :

Sebenarnya, hanya ridha ilahi-lah yang menjadi tujuan utama para sahabat ra..semuanya dilakuakan semata-mata untuk mendapat ridha-Nya.

Di kutip dari Buku : "Kitap Ta'lim FADHAIL AM'ALSyekhul Hadits Maulana MUHAMMAD ZAKARIYYA AL - KANDHALAWI".  

Penerbit : Pustaka Nabawi

0 komentar:

Posting Komentar